Dukuh Karangpoh, Desa Padas, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kini dikenal dengan ikon sebagai desa cangkul dan sentra pandai besi. Pasalnya, di desa itu banyak ditemui perajin cangkul atau pandai besi. Keahlian menempa besi untuk peralatan pertanian itu telah diwariskan secara turun temurun.
Pemerintah Desa (Pemdes) setempat kemudian membuat ikon cangkul raksasa yang dipajang pada gapura masuk Dukuh Karangpoh.
Kepala Desa Padas, Erna Wahyuningsih, mengatakan ikon cangkul itu juga sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM saat berkunjung ke desa itu beberapa waktu lalu.
"Kita buat ikon cangkul karena dulu pernah dirawuhi oleh Bapak Menteri Koperasi dan UKM. Saat itu kita didawuhi angkat tema cangkul merdeka," ucapnya, Minggu (3/9/2023).
Ia mengatakan, pembuatan ikon cangkul raksasa itu merupakan bantuan keuangan khusus (BKK) dari Pemerintah Kabupaten Klaten. Menurutnya, di Dukuh Karangpoh, perajin cangkul atau pandai besi terdiri dari sekitar 150 KK.
"Itu bermacam-macam ya, ada yang tempa sampai finishing," ulasnya.
Ia menjelaskan, pemasaran cangkul buatan warganya sudah sampai ke berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri.
"Penjualannya bisa secara online dan ada yang ambil ke sini langsung," imbuhnya.
Adapun peresmian cangkul raksasa sebagai ikon desa itu diresmikan langsung oleh Bupati Klaten Sri Mulyani, Kamis (31/8/2023) kemarin.
"Ini kan ada UMKM pacul atau pandai besi untuk peralatan pertanian atau rumah tangga," ucapnya saat ditemui waktu itu.
Ia berharap dengan peresmian itu sentra pandai besi dan cangkul buatan warga Desa Padas semakin terkenal.
"Semoga dengan peresmian ini menambah semangat pelaku industri di Padas dan semakin terkenal, dan warga semakin sejahtera," tukasnya. (*)
Sumber : tribunnews.com
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Punya Ikon Cangkul Raksasa, Desa Padas Dikenal Sebagai Penghasil Pandai Besi di Klaten, https://jogja.tribunnews.com/2023/09/03/punya-ikon-cangkul-raksasa-desa-padas-dikenal-sebagai-penghasil-pandai-besi-di-klaten.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni